tradisi didesaku dan sekitar
1.Meron
Meron adalah suatu ritual atau tradisi masyarakat Pati tepatya di desa sukolilo-kecamatan Sukolilo yang dilaksanakan setiap tanggal 12 Maulud(I dear village).
dengan tujuan untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW. tradisi ini ditandai kurang lbh 3minggu menjelang pelaksanaan meron tiba,dg ada_a bermacam-macam permainan n pedagang yang datang d'desa sukolilo (I dear village) dan pada saat hari pelaksanaan itu sendiri(12 maulud) diadakan arak-arakan nasi tumpeng yang disebut Meron. Nasi tumpeng tersebut dibawa ke masjid Sukolilo sebagai kelengkapan upacara selamatan. Prosesi Meron tersebut diikuti oleh aneka ragam kesenian tradisional setempat. Setelah upacara selamatan selesai, nasi Meron kemudian dibagikan kepada seluruh pengunjung.
2. Tradisi 10 Sura Syekh Ahmad Al-Mutamakkin
Tradisi 10 Sura Syekh Ahmad Al-Mutamakkin kabupaten Pati merupakan sebuah upacara tradisional khoul yang dilaksanakan oleh masyarakat Kajen Pati dan sekitarnya. Upacara khoul ini merupakan kegiatan ritual yang dilaksanakan dengan tujuan untuk menghormati dan memuliakan Syekh Ahmad Al-Mutamakkin dengan memohon ampun dan mengirim doa atau memanjatkan doa sebagai peringatan setelah seribu hari meninggalnya (nyewu=Jawa).
Tokoh Syekh Ahmad Al-Mutamakkin dipercaya sebagai wali penyebar agama Islam di daerah Pati dan sekitarnya. Kisah hidupnya ditulis dalam Serat Cabolek yang dikarang oleh Raden Ngabehi Yasadipura I pada masa pemerintahan Pakubuwana II pada masa pemerintahan Surakarta pada abad ke-18. Salah satu tujuan dilaksanakannya tradisi khoul yang dijuluki dengan tradisi 10 Sura Syekh Ahmad Al-Mutamakkin adalah sebagai sarana untuk menghormati dan mengenang akan keberadaan jasa-jasa beliau.
Tradisi inidilaksanakan satu tahun sekali yang merupakan acara rutin pada setiap bulan Sura. Prosesi khaul 10 Sura Syekh Ahmad Al-Mutamakkin ini diawali mulai tanggal 6 Sura dan diakhiri pada tanggal 11 Sura. Waktu tersebut dipilih sebagai pelaksanaan upacara ritual dikarenakan bulan Sura atau yang bertepatan dengan bulan Muharam bagi masyarakat Jawa merupakan bulan yang sakral dan dianggap bulan yang baik untuk mengadakan ritual atau tradisi tertentu. Bulan Muharam (Sura=Jawa) bagi masyarakat Islam adalah tahun baru Hijriyah dan biasa digunakan sebagai sarana mendekatkan diri dengan Sang Khalik. Pada upacara tersebut terdapat berarapa rangkaian ritual keagamaan yang dilaksanakan antara lain;
Tahtiman Al-Quran Bilghoib dan Binnadhor, buka selambu dan pelelangan, serta tahlil khoul.
3. Khoul Syeh RonggoKusumo
K.Raden Ronggokusumo adalah putera K.Agung Meruwut yang juga masih keponakan KH.Ahmad Mutamakkin yang merupakan salah satu murid yang lain, ia diperintahkan untuk membuka tanah (menebang hutan) disebelah barat Desa Kajen. Perintah beliau dilaksanakan penuh tanggungjawab sehingga dalam waktu yang singkat (konon dalam waktu satu malam) tanah tersebut terlihat emplak-emplak, sehingga oleh beliau dinamai Desa NGEMPLAK. K.Raden Ronggokusumo menetap di Desa tersebut dan ia berjasa besar dalam menyiarkan Agama Islam.Setiap tanggal 10 Shafar, Hari Ulang Tahun atau Haul yang selalu dibanjiri oleh para zairin dari berbagai daerah. Makam beliau terletak di Desa Ngemplak, Kecamatan Margoyoso,Kabupaten Pati,.
4. Khoul Syeh Jangkung
Syeh Jangkung merupakan salah seorang murid Sunan Kalijaga (Wali Songo). Menurut cerita Saridin (Syeh Jangkung) dilahirkan di Desa Landoh Kiringan Tayu, setelah dewasa beliau berkelana di daerah-daerah Pulau Jawa bahkan sampai di Sumatera untuk menyebarkan Agama Islam. Makam Syeh Jangkung terletak di Desa Landoh, Kecamatan Kayen. Jarak dari kota Pati kira kira 17 Km kearah selatan menuju Kabupaten Grobogan. Makam ini ramai dikunjungi wisatawan, lebih-lebih hari Jum at Pahing, pengunjung berasal dari Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur,Sumatera bahkan Malaysia dan Singapura.
Upacara khaul Syekh jangkung dilaksanakan 1 tahun sekali yaitu pada bulan Rajab tanggal 14-15. Adapun acara atau ritual yang di laksanakan antara lain upacara ganti selambu ,pengajian
5.Rajabiyah
Rajabiyah atau yang sering di sebut sebagai rejeban oleh masyarakat jawa adalah upacara yang dilaksanakan untuk memperingati wafatnya Sunan Prawoto yaitu raja keempat Kasultanan Demak yang memerintah tahun 1546-1549. Nama aslinya ialah Raden Mukmin. Prosesi ini dilaksanakan Makam Sunan Prawoto, yang terletak pekuburan umum Desa Prawoto, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati. Pelaksanaan khaul Sunan Prawoto dilaksanakan setiap tanggal 15 Rajab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar